Sabtu, 22 November 2008

Empati

Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah kemampuan berempati yaitu kemampuan berusaha keluar dari dirinya dan memposisikan diri berada di posisi orang lain sehingga seolah-olah merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Misalnya, ketika melihat tukang sapu kita mencoba seolah-olah menjadi tukang sapu sehingga kita mampu merasakan segala problematika kehidupannya termasuk penderitaan hidupnya selama ini.

Jika kemampuan ini dimiliki seorang pemimpin maka dia akan lebih sukses karena dapat memahami perasaan anak buahnya.

Jika seseorang mengatakan, “Salah sendiri menjadi pembantu rumah tangga”, “Salah sendiri menjadi gelandangan”, Salah sendiri menjadi dosen yang gajinya kecil dan menderita”. Maka orang-orang semacam ini adalah orang yang gagal berempati dan jangan sekali-kali dipilih menjadi pemimpin karena akan membahayakan organisasi.

Tapi sayangnya, banyak sekali pemimpin yang tidak punya rasa empati, terutama di STTA ini.

Tidak ada komentar: