Rabu, 05 November 2008

Analisis Jatuhnya Pesawat Adam Air di Majene

Berita seputar jatuhnya pesawat Boeing 737-400 milik Maskapai Adam Air di perairan Majene pada 1 Januari 2007 kembali rame dibicarakan. Hal ini berkaitan dengan bocornya rekaman pembicaraan di cockpit beberapa saat pesawat tersebut sebelum jatuh. Walau keaslian rekaman tersebut juga masih menjadi pro dan kontra, saya mencoba mengemukakan analisis jatuhnya pesawat tersebut berdasarkan Digital Flight Data recorder (DFDR) yang beredar di internet. Plot grafik DFDR ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Dari rekaman data tersebut menunjukkan bahwa pada pukul 6.57.10 s.d 6.57.30 pesawat dalam keadaan normal. Walau posisi aileron tidak seimbang antara defleksi aileron sebelah kiri dan kanan (dapat dilihat dari garis aileron). Ini normal terjadi pada pesawat tua karena selama ada perbaikan dan perawatan menyebabkan beban aerodinamik yg terjadi pada sayap kiri dan kanan tidak seimbang. Untuk menyeimbangkannya yaitu dengan cara mendefleksikan aileron seperti terlihat di grafik.
Berbeda dengan pesawat yang masih baru, kalau pesawat baru maka beban pada kedua sayap masih seimbang sehingga aileron diposisikan nol untuk melakukan level flight (terbang dengan sayap rata terhadap bidang horisontal).

Aileron adalah bidang kendali pada pesawat yg dapat menimbulkan momen roll atau momen guling. Penjelasannya dapat dibaca di sini http://en.wikipedia.org/wiki/Aileron

Dari rekaman pembicaraan di cockpit terdengar ada instrumen pesawat yang tidak berfungsi sehingga crue melakukan perbaikan.

Pada pukul 6.57.36 Auto pilot dimatikan untuk mengubah dari modes otomatis ke modes manual artinya pesawat selanjutnya diterbangkan secara manual tanpa bantuan sistem kendali otomatis.

Pada saat ini secara tidak disadari oleh crue, bencana mulai terjadi. Yaitu ketika otopilot dimatikan maka aileron kembali ke posisi nol (bisa dilihat di grafik aileron). Maka terjadilah gerakan rolling (berguling). Karena cuaca tidak bagus (pemandangan di depan pesawat tidak jelas) maka gerakan rolling ini tidak disadari oleh pilot. Gerakan rolling ini dipicu karena ketidak seimbangan beban sayap kiri dan kanan seperti dijelaskan di awal.

Pada pukul 6.58.10 muncul peringatan dari pesawat berupa suara "bank... bank.. bank" artinya pesawat sedang miring. Dari data (roll/guling) pesawat miring ke kanan sejauh 30 derajat. Berarti gaya angkat sayap kiri lebih besar daripada gaya angkat sayap kanan ketika aileron berada pada posisi nol.

Pada saat itu pilot belum melakukan reaksi apa-apa. Pada pukul 6.58.22 posisi pesawat bertambah parah yaitu kemiringan hampir mencapai 60 derajat (lihat garis roll). Pada posisi ini gaya angkat total pada pesawat yang melawan berat pesawat semakin kecil maka pesawat mulai turun (lihat garis altitude/ketinggian terbang).

Ketika pesawat turun sedangkan posisinya miring ke kanan. maka ada angin dari arah kanan sehingga angin tersebut menerpa ekor pesawat menyebabkan pesawat bergeleng ke kanan (yawing) sehingga pilot berteriak "Jangan dibelokin".. padahal tidak ada yg membelokkan pesawat tersebut (lihat garis heading/arah). Reaksi pesawat diakibatkan pesawat sedang jatuh. Pada saat bersamaan hidung pesawat mengarah ke bawah menyebabkan pesawat meluncur ke bawah semakin cepat (lihat garis pitch/angguk dan altitude/ketinggian terbang).

Hidung pesawat terus meluncur ke bawah semakin menukik sehingga kecepatan pesawat sangat tinggi.

Pada 6.58.50 ada upaya recovery (perbaikan posisi) oleh pilot yaitu terlihat hidung pesawat mulai akan mendongak ke atas (lihat garis pitch/angguk). Tapi nampaknya upaya ini sudah terlambat. Kecepatan pesawat semakin tinggi yaitu jarak 35000 feet ditempuh dalam waktu 1 menit. Perkiraan saya sekitar 660 km/jam.

Pada kecepatan yg sangat tinggi itu struktur atau tulang-tulang pesawat tidak kuat menahan beban aerodinamika.

Sehingga pada ketinggian 10000 feet atau kira-kira 3 km di atas permukaan laut ada bagian sayap yang patah. Dan akhirnya pesawat jatuh seperti batu dari langit.

2 komentar:

Adhy_sunu mengatakan...

yang menjadi tanda tanya buat saya,..

setiap jatuhnya pesawat kita, kotak hitam g di publikasikan/ditutup-tutupi. bukankah, kotak hitaplah yang harus berbicara! masalahnya, kotak hitap adalah jantung dari sebuah pesawat!!!

dimana kita dapat mengetahui dan memahami fakta yang sesungguhnya!!

ataukah teknologikta belum mampu??!! kl seperti itu....

mending di negara kita jangan dulu memakai pesawat!!! ^_^

Adhy_sunu mengatakan...

jadi gimana menurut beliau...

apakah pesawat adam air dapat di temukan??

yang skarang jadi tanda tanya saya,..

setiap jatuhnya pesawat local kita.. kotak hitam selalu di tutup-tutupi!! padahal itu bagian yang terpenting.. untuk mendapatkan suatu fakta.. atau kronologis kejadian sesungguhnya...

ataukah.. pengaruh fasilitas teknologi kita kurang canggih???

kl memang halnya seperti itu,.. ,MENDING DI NEGARA KITA NGGAK USAH DULU PAKAI PESAWAT TERBANG.