Selasa, 01 September 2009

Cara Hadapi Boss


Dari teman: guslim308@yahoo.com

Tips menghadapi boss yang menyebalkan :

1. Jangan biarkan Boss yang menyebalkan bisa mempengaruhi suasana hati Anda. Tetap positif dan sikap apapun dari Boss akan menjadi lebih mudah untuk ditangani.

2. Diskusikan masalah ini dengan orang terdekat Anda, teman ataupun keluarga. Anda perlu berbagi mereka karena sharing itu pun juga bersifat terapi. Keluarga atau teman dekat dapat mendukung serta membantu Anda melalui hari-hari yang paling sulit di tempat kerja.

3. Jika Boss anda memberikan kritikan yang tidak perlu atau bahkan tidak adil, kadang mudah sekali Anda terlarut dalam debat kusir dengannya. Biasanya konfrontasi seperti ini merupakan cerminan pribadi bos anda yang buruk (insecurity) . Jadi lebih baik Anda hindari perdebatan seperti ini terutama tentang siapa yang benar atau salah. Langsung saja dengan membahas solusinya dengan sikap tenang.

4. Ambil cuti jika masalah ini mulai membuat Anda stress, sama seperti yang akan Anda lakukan jika Anda sakit secara fisik (demam,flu, dll). Karena stress juga akan berdampak terhadap kesehatan jiwa anda (depresi).

5. Hindari melapor atau mengadu ke Bos-nya Boss. Kemungkinan besar mereka akan mendukung atasan Anda dan ini bisa menyebabkan masalah lebih besar lagi. Lebih baik jalin hubungan baik dengan senior di perusahaan Anda, tetapi diluar rantai komando (beda department/divisi) . Mereka biasanya akan lebih obyektif .

6. Jika Boss menyerang Anda secara tidak rasional, minta dia untuk menjelaskan ulang. Ini akan membantu Boss Anda untuk bisa memahami kekurangan dalam argumennya atau mungkin mendapat pemahaman lain dari sudut pandang anda.

7. Berbicara dengan teman dan rekan di tempat kerja. Cari tahu apakah mereka menerima perlakuan yang sama dan apakah mereka setuju bahwa itu tidak adil. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah hal ini berlaku kepada anda secara khusus atau bos berlaku tidak adil kepada semua orang.

8. Jangan bawa pekerjaan pulang. Ingat, boss anda hanya membayar waktu bekerja anda di kantor, bukan di rumah. Mereka tidak memiliki hak atas waktu senggang Anda di rumah.

Tetap Semangat!

Sabtu, 22 Agustus 2009

Menahan Diri

Puasa diambil dari Bahasa Sansekerta yang merupakan terjemahan dari ash-shaum yang berarti menahan diri. Kelemahan terbesar manusia adalah sulit menahan diri. Hal ini dilambangkan oleh kisah kakek buyut kita yaitu Adam As yang dimuat di dalam al-Baqarah 35 di bawah ini:

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini. yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim”.

Adam As beserta isterinya telah mendapat kenikmatan yang luar biasa di surga tapi tetap tidak dapat menahan diri untuk mendekati sebuah pohon larangan. Ini menunjukkan manusia memiliki sifat serakah.

Keberhasilan puasa tidak ditentukan oleh lapar atau kenyangnya perut kita, sebab boleh-boleh saja kita kenyang saat puasa karena kita lupa makan dan itu tidak membatalkan puasa. Tapi yang penting di dalam puasa adalah dilaksanakan dengan penuh “imanan wahtisaban” yaitu dengan penuh keyakinan pada Allah Swt dan selalu introspeksi. Dengan introspeksi maka kita dapat menemukan kesalahan-kesalahan yang telah lalu sehingga tidak akan mengulangi di kemudian hari. Oleh karena itu ketika puasa dianjurkan banyak tafakkur, i'tikaf atau duduk termenung di dalam masjid dan menjalankan salat malam atau tarawih.

Kandang kambing atau kandang harimau?

Pilih mana: Masuk ke kandang kambing atau kandang harimau?

Bagi kebanyakan orang bisa dimaklumi kalau memilih masuk ke kandang kambing, sebab biasanya manusia memilih resiko terkecil sehingga aman bagi keselamatannya.

Tapi jika pertanyaan tersebut diberikan kepada Son Goku yang sangat sakti, tentu saja jawabannya: “Terserah mau yang mana saja!”. Sebab Son Goku sangat sakti, dia memiliki pukulan Kamehameha yang mampu menghancurkan 100 harimau sekaligus. Apalagi kalau dia sudah berubah menjadi Super Seiya, maka menghadapi 10.000 harimau sekaligus tidak masalah baginya.

Tapi bagi manusia kebanyakan, jangankan menghadapi 1 harimau, menghadapi 1 kecoa aja sudah pusing 7 keliling.

Masalah akan bisa dihadapi dengan baik apabila kita memiliki kemampuan. Untuk menghadapi masalah-masalah besar maka kita juga harus memiliki kemampuan yang besar pula. Maka tingkatkanlah terus kemampuan anda supaya siap menghadapi masalah-masalah besar.

Selamat berkarya, Merdeka!!!

Kamis, 13 Agustus 2009

Fesbuk Saya

http://www.facebook.com/ardi.cahyono

Kamis, 06 Agustus 2009

Puasa Melatih Kejujuran

Para jama’ah Blog yang dirahmati Allah..

Perintah puasa dimuat dalam al-Baqarah 183 berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Secara mudah dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan puasa adalah agar menjadi taqwa.

Taqwa intinya adalah mengingat Allah dan tumbuhnya kesadaran bahwa kita tidak pernah lepas dari pantauan Allah seperti yang ditulis dalam al-Hadiid ayat 4 bahwa “Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. Dengan kesadaran ini maka diharapkan akan tumbuh budi pekerti luhur atau akhlaqul karimah karena manusia taqwa selalu diawasi oleh Yang Maha Kuasa.

Ibadah Puasa yang sebentar lagi kita kerjakan sangat erat dengan kesadaran selalu diawasi oleh Allah karena puasa adalah ibadah yang bersifat pribadi. Agak berbeda dengan shalat, zakat, dan haji. Kalau ketiga amalan yang terakhir tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang, tapi puasa tidak bisa. Seseorang mencuri minum seteguk saja ketika mandi tidak akan bisa diketahui oleh orang lain, padahal perbuatan tersebut sudah membatalkan puasa. Sehingga orang yang berpuasa dilatih untuk bertanggung jawab dan jujur.

Yaitu jujur pada Allah dan dirinya sendiri. Dengan puasa diharapkan akan terwujud insan yang dapat berlaku jujur termasuk jujur kepada sesamanya.

Kamis, 30 Juli 2009

Hati-hati Membuat Penilaian

Paijo berkata: "Temon itu orang baik, dia suka berbuat sosial".

Blonthang menyanggah: "Nggak gitu, Jo. Dia melakukan hal itu supaya mendapat sanjungan. Saya sudah hafal sekali dengan kelakuannya. Dia khan temanku sejak kecil".

Dari ketiga orang tersebut, siapa yang layak diwaspadai? Paijo, Temon, atau Blonthang?

Menurut saya, Blontank adalah orang yang layak diwaspadai sebab penilaian yang baik akan keluar dari mulut orang baik, sedangkan penilaian kotor keluar dari orang kotor. Maka hati-hatilah dalam membuat penilaian.

Di dalam al-Qur'an surah Al-Hujuraat ayat 11 juga disebutkan, "Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) ... "

Mengolok-olok dengan menjelek-jelekkan sama kah?

Senin, 27 Juli 2009

Mari Berkarya

Ini bukan iklan partai politik tapi himbauan yg keluar dari lubuk hati terdalam.

Ceritanya begini, kisah ini ditulis di dalam buku Shifu Yonathan yg berjudul 36 Kebijaksanaan SGQX kalau gak salah di Bab 4 berjudul Demi Uang (2).

Kisah tsb menceritakan 2 orang sahabat yg satu sukses yg satunya tetap menjadi gembel.

Kisah bermula dari perjumpaan mereka di rel kereta api. Saat itu segerombolan pekerja rel kereta api sedang bekerja membetulkan rel yg rusak. Kemudian melintas kereta api dgn perlahan sekali. Dari dalam kereta melongok kepala seorang bos kereta menyapa salah seorang pekerja rendahan. Mereka tampak akrab, malahan bos sempat turun untuk bercakap-cakap dgn pegawai rendahan tersebut.

Teman2 pekerja rendahan yg lain terheran-heran melihat peristiwa tersebut.

Setelah bos tersebut pergi bersama kereta api, teman2 yang laen bertanya pada pegawai yg saling bertegur sapa tadi.

“Dia siapa?” tanya teman2. “Dia temanku, 26 tahun yang lalu kami sahabat dan kami sama-sama bekerja di rel ini”. Teman2 heran, “Tapi kenapa dia bisa sukses memiliki perusahaan kereta api sedangkan kamu tetap menjadi pekerja rendahan?”.

“Saya bekerja demi uang, sedangkan dia bekerja demi rel ini”… kata pegawai tadi.

Rabu, 22 Juli 2009

Hati-hati Dengan Angka

Seorang pemuda yang baru diterima bekerja di pabrik paku keling, merasa lesu dan tidak bersemangat. Tugas yang diterimanya dirasa sangat berat yaitu membuat 20.000 paku keling dalam sehari. Setelah seminggu bekerja dia merasa tidak tahan kemudian menghadap pimpinannya untuk minta ijin berhenti.

“Saya tidak sanggup lagi bekerja di sini, tugas saya terlalu berat”, kata pemuda itu.

“Bagaimana kalau 1 paku keling saja dalam 1 detik”, pimpinannya menawar.

“Oke, saya akan mencobanya”, kata pemuda itu tertantang.

Ternyata setelah seminggu berjalan, pemuda tersebut tetap bersemangat dan tidak nampak akan mengundurkan diri dari perusahaan paku keling tersebut. Padahal pilihan kedua sebenarnya lebih berat, 1 paku keling dalam 1 detik artinya 25.200 paku keling dalam sehari, kalau misalnya sehari ada 7 jam kerja. Tapi pekerjaan tersebut tetap dinilai ringan sebab yang dibayangkan adalah angka 1, bukan angka 20.000.

Seorang ahli bisnis bisa memanfatkan angka-angka untuk memotivasi anak buahnya, bahkan bisa juga untuk menghancurkan seseorang.

Kalau hendak menggapai tujuan yang besar, gunakan sasaran antara yang kecil-kecil agar semangat tidak terkikis atau bahasa Jawanya “awang-awangen”.

(Dari 36 Kebijaksanaan SGQX)

Senin, 20 Juli 2009

Jangan Meremehkan Orang Lain

Meremehkan orang lain adalah tindakan yang tidak terpuji.

Simak baik-baik kisah kuda dan kambing di bawah ini.

Kuda karena merasa besar, kuat, gagah, serta dapat berlari kencang, dia bersikap sombong kepada kambing. Setiap kambing menyapanya dia melengos tidak meresponnya. Apalagi akhir2 ini kuda sering diajak pergi majikannya maka kesombongannya semakin menjadi-jadi.

Suatu ketika terjadi kemarau hebat sehingga rumput di padang rumput habis. Rumput yang tersisa hanya di gunung-gunung yg penuh batu karang dan terjal. Kambing yang kecil dapat dengan mudah mencapai puncak dan makan rumput. Tapi kuda selalu tidak berhasil mendaki puncak gunung. Berkali-kali kuda mencobanya selalu gagal.

Melihat kejadian itu, kambing merasa iba dan mengatakan: “Kuda, kamu di bawah saja. Makan saja rumput yang saya jatuhkan ini yah”.

Semenjak kejadian itu kuda sadar bahwa tindakannya selama ini salah. (dikutip dari 36 Kebijaksanaan SGQX)

Kalau kita amati kejadian2 di sekitar kita, hal tersebut mudah sekali terlupakan. Misalnya ada suatu resepsi, maka perhatian dan penghormatan selalu diberikan kepada para pembesar atau para pejabat yang hadir di acara tersebut. Sedangkan para pelayan yang mengantarkan minuman atau para tukang cuci piring biasanya tidak pernah ada yang menggubrisnya.

Saya juga sedang belajar untuk selalu mengucapkan terima kasih pada Mas yg sering mengantarkan minuman di meja kerja saya, meskipun hanya sebatas ucapan saja.

Kamis, 09 Juli 2009

Teguh Pada Pendirian

Kita sebaiknya memiliki keteguhan yang kuat pada pendirian kita. Jangan seperti cerita di bawah ini.

Alkisah seorang tua hendak pergi ke kota untuk menjual keledai tuanya. Dia berangkat dengan mengajak cucunya. Dia berjalan kaki menuntun keledainya sedangkan cucunya naik di pungung keledainya. Di perjalanan mereka bertemu dengan si A dan si A mengatakan: “Sungguh pemuda tidak sopan, masak dia enak-enak duduk di atas punggung kuda sedangkan kakeknya berjalan kaki menuntun keledai”.

Karena malu dengan komentar si A tadi maka kakek memutuskan untuk berganti naik ke punggung keledai sedangkan cucunya berjalan kaki menuntun keledai tersebut. Di perjalanan selanjutnya bertemu dengan si B dan si B mengatakan: “Sungguh seorang kakek yang tidak memiliki belas kasihan, teganya dia enak-enak duduk di punggung keledai sedangkan cucunya harus berjalan kaki menuntunnya”.

Kemudian kakek memutuskan untuk turun dari punggung keledai dan keduanya berjalan kaki menuntun keledai tuanya tersebut. Di perjalanan selanjutnya berjumpa dengan pemuda C dan mengatakan: “Jaman sekarang kok masih ada orang bodoh seperti ini, sedang berjalan membawa keledai kok tidak ada yang menungganginya. Benar-benar bodoh kalian ini”.

Pada perjalanan selanjutnya mereka berdua memutuskan untuk naik dia atas punggung keledai. Kemudian mereka bertemu dengan pemuda D dan mengatakan: “Kalian ini apa tidak berpikir, keledai yang kalian tunggangi itu adalah keledai tua. Kenapa kalian berdua menungganginya? Dimana otak kalian?”

Dalam kebingungannya maka mereka memutuskan untuk mengikat kedua kaki depan dan kedua kaki belakang keledai kemudian memikulnya. Tindakan terakhir ini sudah benar-benar bodoh.

Tindakan ini dilakukan karena mereka tidak teguh memegang pendirian. Boleh-boleh saja mendengarkan pendapat orang lain karena orang lain bisa saja benar tapi jangan lupa orang lain juga bisa salah. Sehingga logika tetap harus dipergunakan selama memegang pendirian. Dan yang terpenting, kita adalah yang paling tahu kondisi kita.

Kisah di atas dipetik dari 36 kisah kebijaksanaan Shuang Guan Qi Xia.

Rabu, 08 Juli 2009

Hindari Kesalahan Kecil

Pada jaman dahulu kala ada seorang murid yang hendak turun gunung. Sebelum berangkat sang guru berpesan 3 hal, “Kamu dilarang membunuh, berzina, dan mabuk”.

Ketika sang murid melewati sebuah desa yang sangat indah, dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik. Singkat cerita mereka berkenalan dan saling menyukai. Kemudian sang gadis mengajak berzina. Tapi sang murid menolaknya karena ingat pesan guru. Tentunya hal itu membuat sang gadis kecewa.

Tapi sang gadis tidak menyerah, sebelum melakukan perpisahan sang gadis mengajak murid untuk minum. Ajakan tersebut juga ditolak karena pesan guru salah satunya dilarang mabuk. Sang gadis masih juga mendesak, “Kalau minumnya sedikit saja dan tidak mabuk berarti tidak masalah”. Dari situ sang murid mulai tergoda, “Benar juga, kalau minum cuman sedikit itu hanya kesalahan kecil tentunya mudah sekali dimaafkan, tokh juga tidak mabuk berarti tidak melanggar larangan”.

Lalu keduanya minum untuk memperingati perpisahan yang akan mereka lakukan. Mulanya mereka minum sedikit, lama kelamaan minum terus secara tidak sadar mereka sudah mabuk dan melakukan perzinaan. Ketika sang murid tersadar dia menjadi ketakutan karena sudah melanggar larangan guru yaitu mabuk dan berzina. Dalam kebingungannya tersebut akhirnya sang murid memutuskan untuk membunuh gadis tersebut agar rahasianya tidak terbongkar.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah seringkali kesalahan-kesalahan besar dimulai dari kesalahan kecil, maka jangan menganggap sepele kesalahan-kesalahan kecil.

Kasus Narkoba yang menimpa para remaja sering dimulai dari rokok. Sehingga MUI mengeluarkan fatwa rokok haram.

Ketika debat Cawapres awal Juli 2009, para cawapres sepakat terhadap larangan rokok ini. Hanya cawapres no. 1 yang masih berdalih bahwa larangan tersebut tidak dapat serta merta karena perusahaan rokok merupakan penyumbang pajak yang cukup besar dan akan banyak petani tembakau yang rugi jika rokok dilarang.

Tapi, logika cawapres no. 1 tersebut dapat dipatahkan oleh penjelasan Pak Ton (Kartono Muhammad mantan ketua IDI) setelah acara debat tersebut. Pak Ton mengatakan bahwa yang membayar pajak rokok bukan perusahaan rokok tapi para perokoknya. Juga petani tembakau tidak akan menganggur sebab tembakau bukan hanya untuk bahan rokok tapi dapat dipergunakan untuk bahan obat-obatan.

Kisah di atas dipetik dari 36 kisah kebijaksanaan Shuang Guan Qi Xia.

Minggu, 28 Juni 2009

Indahnya Kegagalan

Kalau kita baca sejarah penemuan lampu pijar oleh Thomas Alfa Edison, dia sukses menciptakan lampu pijar setelah percobaanya yang ke 9999 (Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan) sumber: http://www.andriewongso.com/awartikel-234-Campus_Corner-Belajar_Memahami_Kegagalan_Dari_Thomas_Alfa_Edison

Artinya percobaan gagalnya sebanyak 9998 atau Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh delapan. Seandainya Thomas Alfa pundung atau mutung pada percobaannya yang ke 9998, saya kira dunia ini mungkin masih menggunakan lampu minyak :)

Thomas Alfa Edison ini mempunyai 1093 (seribu Sembilan puluh tiga) penemuan yang sudah dipatenkan. Kalau percobaan berhasil dibandingkan gagal perbandingan kasarnya 1:10.000 , maka Thomas Alfa Edison perkiraan saya sudah melakukan percobaan sebanyak 10.000.000 (sepuluh juta) kali percobaan. Ini sungguh menakjubkan!

Ternyata orang2 sukses itu gagalnya jauh lebih banyak. Mahasiswa2 saya kebanyakan sering mengeluh pada kegagalan yg pertama. Padahal kalau mereka pengen sukses harus banyak mengalami kegagalan. Saya kira tidak ada seorang ahli naik sepeda yang tidak pernah jatuh, pasti mereka sudah sering jatuh yang akhirnya menyebabkan mereka tahu cara-cara supaya tidak jatuh.

Juga kalau kita lihat para pengusaha yang sukses, mereka rata-rata pernah atau bahkan sering gagal. Pengusaha2 yg langsung besar dan petentang-petenteng biasanya dibangun dari bisnis KKN dan biasanya tidak tahan lama kemudian terpuruk juga.

Jadi kesimpulannya adalah, perlu semangat baja untuk sukses sehingga pantang menyerah.

Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Kalimat di atas sering saya dengarkan di berbagai event, tapi untuk melaksanakannya tidak semudah mengucapkannya. Dakwah amar ma’ruf nahi munkar merupakan kegiatan yang sangat berat.

Disebutkan di dalam QS 3:104: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar”.

Di dalam ayat di atas al-khayr dan al-ma’ruf disebutkan secara bersama-sama. Kedua kata tersebut sering diterjemahkan sama yaitu kebaikan, tapi sebenarnya ada perbedaan yang sangat mendasar. Al-khayr adalah kebaikan normative atau yang fundamental dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu, sedangkan al-ma’ruf adalah kebaikan yang bersifat operasional sehingga dipengaruhi oleh ruang maupun waktu.

Dakwah amar ma’ruf nahi munkar berarti bersifat operasional sehingga bukan hanya menyangkut pada materi dakwah tapi juga berkaitan dengan strategi dakwah. Untuk menentukan strategi yang tepat maka harus dipahami siapa yg menjadi obyek dakwah, karakteristiknya bagaimana sehingga dapat ditentukan tujuan, sasaran, dan target dengan lebih akurat.

Hal ini yang tidak mudah sehingga kata kuncinya adalah belajar terus menerus agar dakwah tersebut dapat berhasil. Orang2 yang selalu menuntut ilmu mendapat keistimewaan di mata Allah Swt seperti disebutkan di dalam QS 58:11: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Dengan mengkaji ilmu dakwah secara komprehensif diharapkan dakwah akan lebih berhasil sebab akan lebih banyak alternatif pilihan yang dimiliki. Alternatif bukan hanya yang pernah dilakukan oleh orang2 di suatu tempat tapi juga alternatif yang pernah dilakukan oleh orang di tempat lain. Dengan banyaknya alternatif maka kemungkinan berhasil akan lebih besar seperti digambarkan dalam kisah Nabi Ya’qub di dalam QS 12:67 : “Dan (Ya’qub) berkata: Hai anak-anakku janganlah kamu masuk dari satu pintu saja, tetapi masuklah dari berbagai pintu”.

Saya kira dakwah melalui jalur ekonomi juga penting untuk mendukung keberhasilan dakwah.

Kamis, 25 Juni 2009

Hati yang Bersinar

Kegunaan utama dari lampu adalah sebagai alat penerangan. Dengan adanya lampu yang bersinar maka suasana di dalam ruangan akan menjadi terang. Apa saja dan kegiatan apa saja yang terjadi di dalam ruangan tersebut akan tampak jelas.

Di dalam diri kita juga ada sesuatu yg bersifat seperti lampu yang memancarkan cahaya yaitu hati. Sehingga hati juga disebut nurani dari kata nuur yang berarti cahaya. Dengan adanya hati maka akan terlihat jelas di dalam diri kita perbuatan baik dan buruk. Setelah semua perbuatan terlihat jelas, maka perbuatan baik harus dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan perbuatan buruk harus dikoreksi supaya berkurang atau hilang.

Berkaitan dengan ini ada sebuah kisah yaitu ketika sahabat Wabishah bertanya kepada Rasulullah Saw: “Wahai Nabi, apa yang dimaksud dengan kebaikan dan apa yang dimaksud dengan keburukan”. Nabi menjawab: “Wahai Wabishah, kebaikan adalah apa saja yang kamu lakukan dan menjadikan hatimu tenteram sedang keburukan adalah apa saja yang kamu lakukan dan membuat hatimu menjadi resah”. Sehingga memang benar bahwa hati dapat dipergunakan untuk mendeteksi kebaikan dan keburukan di dalam diri manusia sehingga manusia dapat mengendalikan perbuatannya.

Agar hati tetap bersinar sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka hati tersebut mestinya dirawat dari segala penyakit hati seperti: iri, dengki, hasud, sombong, dan lain sebagainya. Selain itu, hati juga mestinya dirawat dengan do’a yang sering kita panjatkan ketika kita membaca al-Fatihah yaitu “Ihdinashshiraathalmustaqiim “ yang berarti “ (Ya Allah) Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus”. Sebelum memanjatkan do’a tersebut selalu didahului dengan mengucapkan “Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin“ yang berarti “Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan”. Hal itu menunjukkan bahwa untuk mendapatkan petunjuk jalan yang lurus itu tidak mudah sehingga kita mesti mengiba dgn sangat bahwa tidak ada cara lain dan jalan lain selain meminta kepada Allah Swt.

Orang yang hatinya gelap maka disebut zalim, sebab zalim berasal dari kata zulmun yang berarti gelap. Maksudnya hatinya gelap karena sinarnya tidak memancar disebabkan tidak dilakukan perawatan. Kita jangan sampai menjadi orang yg zalim atau jahat. Yang jahat bukan hanya dilakukan oleh orang2 yg tidak ngerti agama tapi juga dapat dilakukan oleh orang2 yg mengerti agama.

Seseorang yg membunyikan puji-pujian atau kaset-kaset bacaan al-Qur’an dengan keras di masjid apalagi jika sound systemnya tidak merdu.. itu juga berlaku zalim sebab akan mengganggu bayi2 dan orang2 yang sedang sakit di sekitar masjid.

Senin, 22 Juni 2009

Pancasila itu Aqad atau Thoghut

Banyak saudara2 kita yg di HTI, PKS, Salafy dan lain2 yg menganggap Pancasila sebagai thoghut atau berhala atau sesembahan selain Allah SWT. Sehingga menganggap Pancasila sebagai sumber hukum berarti sudah keluar dari keimanan yg sah menurut “Pemikiran” kelompok2 tsb.

Apakah pemikiran seperti itu benar?

Marilah kita kaji kembali ayat al-Qur’an yang berbunyi “Yaa ayyuhalladziina-aamanuu aufuu bil uquud” yang artinya adalah “Wahai orang-orang yg beriman, penuhilah aqad-aqad itu”. Uquud adalah perjanjian-perjanjian atau kontrak-kontrak yang dibuat di antara manusia dengan tujuan kebaikan.

Sekarang bagaimana dengan Pancasila? Apakah Pancasila bisa dikategorikan sebagai Aqad. Saya kira sangat bisa sebab semua bunyi silanya tidak ada yang mengajak berbuat jahat dan tidak ada satupun yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Jadi sebenarnya tidak ada alasan sama sekali untuk menganggap Pancasila sebagai thoghut. Orang2 yg menganggap Pancasila sebagai thoghut itu adalah orang2 yg berpikiran sempit.

Kalau dilihat proses pembuatan Pancasila itu mirip sekali dengan pengusunan Piagam Madinah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw ketika menyusun dasar2 negara Madinah yg dibangunnya pasca Hijrah. Nilai2nya mirip sekali.

Di dalam Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu juga memuat Hak Asasi Manusia (HAM) http://wikisource.org/wiki/Piagam_Madinah . Jadi bodoh sekali kalau ada yg beranggapan HAM berasal dari luar Islam.

Saya sangat menghormati usaha para pendiri bangsa ini yg telah melahirkan Pancasila.

Tiga Standard Ukuran Kebenaran

Di dalam kehidupan ini ada 3 ukuran kebenaran.

Yang pertama adalah agama baik yang ditulis dalam al-Qur’an maupun al-Hadits.

Yang kedua adalah hati nurani. Ketika seorang sahabat Nabi Saw yaitu Wabishah bertanya kepada Rasulullah Saw: “Apa yang dimaksud dengan kebenaran dan keburukan”. Jawab Rasulullah Saw: “Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada dirimu, mintalah fatwa pada nuranimu. Kebaikan itu apa saja yg membuat hatimu merasa tenteram. Keburukan adalah apa saja yang membuat hatimu menjadi resah”. Saya kira penjelasan ini meskipun sangat sederhana tapi cukup jelas.

Yang ketiga adalah uquud atau aqad-aqad. Hal ini disebutkan dalam al-Maidah 1 yang berbunyi “Yaa ayyuhalladziina-aamanuu aufuu bil uquud” yang artinya adalah “Wahai orang-orang yg beriman, penuhilah aqad-aqad itu”. Uquud adalah perjanjian-perjanjian atau kontrak-kontrak yang dibuat di antara manusia dengan tujuan kebaikan. Atau lebih singkatnya adalah kontrak social. Contohnya rambu2 dan peraturan lalu lintas.

Kamis, 18 Juni 2009

Agama Bukan Hanya Urusan Akherat

Mungkin ada yg berpendapat bahwa agama hanya urusan masalah akherat saja atau kehidupan setelah kematian sebab pembahasan masalah agama sering seputar surga, neraka, dosa, dan pahala.

Tapi apakah benar pendapat tersebut? Marilah kita simak ayat-ayat di bawah ini:

“ … Maka di antara manusia ada orang yang bendo'a: Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.” QS. 2:200

Pada ayat tersebut, bagi seseorang yg hanya menginginkan kebahagiaan di dunia saja. Mungkin keinginannya tersebut akan dikabulkan seluruhnya sehingga apapun permintaannya dapat dipenuhi. Tapi hal itu menyebabkan kebahagiannya di akherat menjadi habis tidak tersisa sama sekali. Kita simak ayat selanjutnya.

Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" QS. 2:201

Saya kira kelompok kedua ini yang dibenarkan oleh Agama sebab ayat selanjutnya berbunyi begini:

“Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” QS. 2:202

Ini menunjukkan bahwa agama ternyata bukan hanya urusan Akherat tapi juga urusan Dunia.

kalau ada yg merasa sudah sering berdo'a minta kebahagiaan di dunia dan akherat sekaligus dan belum terkabul, maka berdo'anya harus diteruskan tidak boleh berhenti, lebih sungguh-sungguh dan dipenuhi segala persyaratannya.

Kampanye

Menjelang Pilpres kali ini para pasangan Cawapres berlomba-lomba mengeluarkan yel-yel antara lain: “Lebih cepat, lebih baik”, “Lanjutkan”, “Pro Rakyat”, atau apalah.

Saya akan mencoba menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan.

Saya memperkirakan, para kaum Hawa akan memilih “Lanjutkan” karena sesuai dengan naluri alamiah mereka yg sering mengatakan “Ayo mas.. teruskan.. teruskan…”.

Sedangkan para kaum Adam tentunya akan memilih “Lebih cepat, lebih baik” apalagi kalau ditambahkan dengan “BERKALI-KALI BIN SERING”.

Sedangkan para pemula atau yg jam terbangnya masih kurang agak susah, sebab mereka biasanya “peltu” alias nempel langsung metu juga “Edi Tansil” alias ejakulasi dini tanpa hasil…

Wealah kok malah ngelantur kemana-mana.. sorri yah pemirsa.

Kamis, 11 Juni 2009

Dakwah Secara Ikhlash

Para Pembaca yang Budiman,

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog saya ini karena kesibukan saya mengajar, meneliti, dan urusan administrasi lainnya termasuk bingung sendiri apa yg harus dilakukan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan berkomentar tentang Dakwah. Hal ini dilatarbelakangi oleh tulisan maupun komentar para ahli di buku "Ilusi Negara Islam" yang mengangkat masalah golongan garis keras yg keberadaannya sudah mengancam suasana kedamaian dan ketenangan di tanah air yang kita cintai ini.

Dakwah menurut pengertian yg saya ketahui adalah mengajak, bukan memaksa. Prinsip dasar mengajak itu harus Ikhlash. Artinya kalau obyek Dakwah itu "nurut" ya Alhamdulillah, tapi kalau "tidak nurut" ya sudah tidak masalah. Kalau obyek dakwah tidak nurut, maka kita tidak boleh mutung/pundung, marah-marah, misuh-misuh atau lebih ektrem lagi memaksa dan mengancam.

Jika orang berdakwah sudah dibarengi dengan perilaku marah-marah, memaksa, mengancam bahkan memfitnah dan menjelek-jelekkan orang lain, hal itu jelas sudah keluar dari jalur yang semestinya.

Di dalam al-Qur'an sendiri disebutkan bahwa, "Tidak ada paksaan dalan agama".. al-Baqarah 256.

Orang yang berdakwah seharusnya melaksanakan dengan jiwa seorang PR (public relation), ketika dia bersikap ramah pada konsumen dia tidak mengharapkan pamrih apapun, misalnya konsumen membalasnya dengan bersikap ramah atau tidak sopan dia tidak mempedulikannya. Yang penting tugas seorang PR tetap harus dilaksanakan untuk selalu bersikap ramah.

Seorang penDakwah harus selalu bersikap ramah meskipun menghadapi cercaan, hinaan, fitnahan, dan lain sebagainya.

Yogya, 12 Juni 2009

Ardi cahyono

Minggu, 03 Mei 2009

Kamis, 05 Maret 2009

Perancangan Pesawat Terbang

Teori perancangan pesawat terbang dapat dipelajari di sini:

http://adg.stanford.edu/aa241/AircraftDesign.html

Senin, 23 Februari 2009

Semangat Kembali ke Asal

Saat ini kita berada di alam fisik. Hal ini bisa kita pahami sebab diri kita dan lingkungan kita berada bisa kita amati dan rasakan menggunakan indera kita. Bahkan udara yg sulit dipegang pun dapat kita rasakan keberadaannya ketika ada angin bertiup maka pohon-pohon ikut bergerak bahkan ketika pesawat terbang di udara itu disebabkan karena adanya interaksi antara pesawat dan udara.

Namun ketahuilan bahwa kita pernah berada di alam ruhani, yaitu ketika ruh kita belum ditiup ke dalam janin di dalam rahim ibu kita. Ketika itu kita masih di alam ruhani.

Ada satu peristiwa penting yang terjadi di alam ruhani. Yaitu perjanjian yg ditulis sangat indah di dalam QS 7:172 yaitu ketika semua anak-anak Adam dikumpulkan lalu Allah Swt bertanya kepada mereka, “Bukankan Aku ini Tuhanmu?” maka dijawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.

Perjanjian tersebut mengikat kita semua sebab kalau tidak mengikat namanya bukan perjanjian. Contohnya ikatan suami istri, itu juga mengikat sehingga memiliki berbagai konsekuensi. Bahkan perjanjian yg kecil2 misalnya kita menjanjikan pada anak kita kalau naik kelas akan dibelikan sepeda, itu juga mengikat.

Kembali pada perjanjian ruhani tadi, ikatan yang terjadi memiliki implikasi adanya keinginan untuk kembali kepada Tuhan. Dalam khasanah sufi Jawa, Tuhan disebut sebagai “sangkan paraning dumadi”, sangkan = asal, paran = tujuan, dumadi = dumados = kehidupan. Sedangkan dalam Islam ada ayat Innalillahi wa Innailaihiraji’un yang berarti bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.

Agar dapat kembali ke asal harus tahu jalan dan caranya. Jika tidak mengetahuinya namanya tersesat. Sangat tidak enak bagi orang yg tersesat.

Ibarat rumah, walaupun kurang bagus keadaan rumah kita, tapi kita akan merasa tenang di dalamnya. Ketika kita tersesat tidak dapat kembali ke rumah maka hati kita menjadi gusar meskipun kita ditampung di rumah mewah.

Agar kita tidak tersesat secara ruhani maka kita harus banyak mengingat Allah Sawt. Disebutkan dalam QS 13:28 “ Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Dalam mengingat Allah ditekankan pada saat kita mejalankan ibadah. Tapi seyogyanya bukan hanya itu, kita juga sebaiknya mengingat Allah kapanpun dan di manapun. Ada satu pujian bagi orang2 yang mengingat Allah dalam berbagai keadaan sebagai Ulul Albab yaitu orang2 yang memiliki pikiran mendalam QS 3:191.

Yogya, 23 Pebruari 2009
Ardi Cahyono

Jumat, 20 Februari 2009

Teknik Berbicara di Muka Umum

Saya bukan orator yg baik tapi saya sering bicara di depan mahasiswa dan jamaah Magrib di Masjid saya karena saya seorang Dosen dan Penceramah.

Saya merasakan pentingnya kemampuan berbicara di depan banyak orang harus dimiliki oleh para lulusan STTA. Sebab sebagai seorrang sarjana tidak bisa tidak anda pasti akan berbicara di depan orang banyak, kecuali anda tidak ingin maju dan sukses.

Padahal kemampuan ini tidak bisa simsalabim langsung bisa tapi harus dilatih.

Pengalaman saya ketika berlatih bicara, saya disuruh memimpin rapat mahasiswa. Otak sudah memerintahkan ngomong tapi mulut tidak mau ngomong.. sampe mau nangis, brengseknya teman2 malah ngetawain saya.

Tapi pengalaman pahit itu tidak menyurutkan saya. Saya malah tertantang untuk belajar agar bisa ngomong di depan banyak orang. Dan akhirnya saya bisa memimpin rapat.

Pengalaman yg juga menegangkan ketika oleh senior di organisasi, saya disuruh menggantikan mengisi training. Saya balikin ke dia, kamu nyuruh saya, ente harus mengajari saya sampe bisa. Akhirnya malam itu juga saya diajari sampe bisa karena trainingnya besok paginya.

Itupun tidak cukup. Ketika saya ujian Skripsi.. perut saya langsung mules2 mau buang air… alias mencret. Ternyata menghadapi para dosen penguji di sidang S1 beda dengan memimpin rapat. Ternyata lebih ngeri lagi. Tapi karena sudah biasa memimpin rapat, ketika sidang memang gemetaran tapi ketika sudah mulai ngomong kira2 2 kalimat hati sudah mulai tenang dan bisa mengontrol keadaan.

Ketika ujian tesis S2 begitu juga. Perut mual2 mau mencret. Gile.. menghadapi muka2 Profesor dan Doktor yg akan menguji saya perasaan jadi ngeri jugak. Tapi keadaan segera bisa saya kendalikan ketika saya sudah mulai bicara beberapa kata.

Kengerian demi kengerian itu saya alami dan akhirnya membuat saya berani bicara di forum seminar Seminar Nasional sebagai pemakalah, Penceramah di masjid, presentasi di pekerjaan, menjadi moderator seminar, dll.

Dan pesan saya untuk mahasiswa jangan takut untuk maju sebab nanti keuntungan juga milik kalian sendiri. Ada forum UKM, HMJ, BEM, AES, dll bisa anda manfaatkan untuk menempa diri anda.

Yogyakarta, 20 Pebruari 2009

Ardi Cahyono

Kamis, 12 Februari 2009

Animated Piston Engine

Animasi piston engine 4 tak

http://www.animatedengines.com/otto.shtml

http://en.wikipedia.org/wiki/Internal_combustion_engine

Animasi piston engine 2 tak

http://www.animatedengines.com/twostroke.shtml

Kamis, 05 Februari 2009

Kisi-kisi Ujian

Saya ini merasa aneh ketika menjelang ujian, para mahasiswa di STTA selalu minta kisi-kisi soal ujian. Padahal saya dulu tidak pernah tahu hal tersebut baik waktu kuliah S1 maupun S2. Pada saat itu, pokoknya menjelang ujian ya mempelajari materi yang telah diberikan dosen.
Bahkan saya dulu agak curang. Di perpustakaan PN ITB, buku advanced engineering mathematics karangan Erwin-Kreyszig hanya ada 2 kalau gak salah. Aturan di perpustakaan jika terlambat mengembalikan buku kena denda. Waktu itu saya hitung, kalau beli buku terlalu mahal waktu itu 80rebu, kalau saya kembalikan nanti dipinjam yg laen sehingga saya tidak bisa mempelajarinya. Akhirnya saya putuskan untuk meminjamnya samapi Ujian walaupun kena denda sampai 15rebu, waktu itu denda per hari 200 rupiah. Lumayan lah, waktu itu nilai ujian dapat tertinggi.
Kembali ke kisi-kisi ujian. Mungkin mulai sekarang, saya tidak akan memberikan kisi-kisi ujian lagi.
Saya pernah dapat cerita dan kalau tidak percaya silakan dicoba sendiri. Kupu2 yg keluar dari kepompong, jika dibantu oleh manusia untuk keluar dari kepompong, dia tidak akan bisa terbang dan selanjutnya mati. Sedangkan yg keluar sendiri tanpa bantuan manusia dia dapat terbang dan hidup normal. Kenapa demikian, sebab ada syaraf yg harus diaktifkan di punggungnya yg syaraf tersebut dapat aktif dengan cara mengeluarkan tenaga yg cukup besar ketika calon kupu tersebut membuka kepompongnya. Jika syaraf tersebut sudah aktif, maka kupu2 dapat terbang dan hidup normal.
Kisi-kisi ujian menurut saya dapat membunuh mahasiswa sama dengan kupu2 yg dibantu keluar dari kepompong.
Hal tersebut juga pernah saya coba pada anak saya yg sekolah kelas 3 SD. Anak saya sedang belajar menghitung Keliling persegi panjang. dimana, K=p+p+l+l
K=keliling, p=panjang, l=lebar.
Suatu saat yg diketahui K dan p sedangkan yg ditanya adalah l. Saya pengen membantu anak saya sehingga saya beri rumus, l=(K-2p)/2, kemudian jika yg diketahu K dan l, maka rumusnya p=(K-2l)/2. Mula2 anak saya bisa menghitung, esok harinya saya tanya dia sudah tidak tahu apa2 sama sekali. Rumus2 tersebut malah membunuh kreatifitas anak saya. Sekarang ketika memecahkan soal2 tersebut, saya biarkan anak saya mencari cara sendiri untuk menjawabnya. Saya hanya mengawasi saja, kalau jawabannya benar saya katakan benar, kalau masih salah saya suruh mencari jawabannya sampai ketemu. Sekarang dia sudah bisa.

Selasa, 27 Januari 2009

Jualan Sendal Jepit

Coba anda yg masih bisa berpikir waras. Pilih yang mana?

Misalkan anda seorang sarjana Teknik Penerbangan kemudian bekerja di salah satu Maskapai Penerbangan dengan gaji Rp5jt per bulan dengan seorang penjual sendal jepit dengan keuntungan Rp3jt per hari.

Saya yakin, kemungkinan besar banyak yang pengen jadi penjual sendal jepit karena penghasilannya sekitar 15xseorang sarjana Teknik Penerbangan. Tapi jangan salah, saya kira tetap ada yang memilih menjadi seorang tukang insinyur yang bekerja di Pabrik / Perusahaan.

Mungkin bekerja di pabrik lebih bergengsi, intelek, dan lain sebagainya.

Tapi, menurut saya, hidup ini harus realistis. Menjadi tukang jualan sendal jepit jauh lebih realistis daripada tukang atau kuli di pabrik.

Mudah-mudahan, UKM Kecerdasan Otak akan segera lahir di STTA. Salah satu materi yang akan diasah adalah ketajaman intuisi bisnis. Kita tunggu tanggal mainnya.

Selasa, 13 Januari 2009

Cinta di Atas Segala-galanya

Alkisah ada sebuah keluarga miskin terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak. Si sulung adalah anak perempuan yang belum menemukan jodoh sedangkan si bungsu adalah anak laki-laki yang sakit-sakitan.

Suatu saat ada 4 orang kakek yg diyakini dapat mengatasi masalah. Empat kakek tersebut memiliki nama sesuai dengan spesialisasinya, yaitu Cinta, Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur.

Ibu dari keluarga miskin tersebut menginginkan mengundang kakek-kakek tersebut untuk membantu mengatasi segala masalah yang menimpa keluarganya. Ibu tersebut mengundang kakek-kakek tersebut untuk datang ke rumahnya.

Salah seorang kakek bertanya pada ibu tadi, “Apakah suamimu sudah mengetahui rencanamu itu?”. “Belum”, jawab ibu,

“Kalau begitu kamu minta ijin dulu pada suamimu”, lanjut kakek.

Selanjutnya ibu tadi meminta ijin pada suaminya dan suaminya menyetujui rencana tersebut. Kemudian sang ibu kembali menemui sang kakek untuk mengundang mereka.

Perwakilan kakek berkata, “Kalian hanya bisa mengundang salah satu saja dari kami itu sudah aturan kami, silahkan anda rundingkan dengan keluargamu”.

Kemudian keluarga tadi berunding untuk memutuskan siapa yang diundang. Sang ayah usul untuk mengundang Kekayaan agar keluarga tersebut tidak jatuh miskin. Ibu ingin mengundang Kesehatan agar anak sulungnya tidak sakit-sakitan. Ketika hal tersebut diutarakan pada si bungsu, Bungsu mengusulkan mengundang Cinta agar kakaknya segera dapat berjodoh. Akhirnya keluarga tersebut menemukan kata sepakat untuk mengundang Cinta.

Selanjutnya undangan pada Cinta telah disampaikan kepada keempat kakek tersebut. Selanjutnya keluarga tersebut sudah menyiapkan diri untuk menyambut Cinta.

Pada hari yang ditentukan, keempat kakek tersebut datang semuanya. Kata perwakilan kakek, “Karena kalian mengundang Cinta, maka kami semua juga harus datang”. Dan singkat cerita akhirnya keluarga tersebut diberi Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur di bawah naungan Cinta Kasih.

Cerita ini sebenarnya memberikan pelajaran pada kita bahwa Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur tidak banyak bermanfaat tanpa Cinta kasih. Namun Cinta kasih yang tumbuh subur dalam satu keluarga akan dapat memacu tumbuhnya Kesehatan, Panjang Umur, dan Kekayaan.

Kisah ini saya ambil dari cerita China yg saya kutip dari buku “Rahasia Kecerdasan Otak”, karya Shifu Yonathan Purnomo pendiri perguruan Shuang Guan Qi Xia Internasional.

Minggu, 04 Januari 2009