Senin, 23 Februari 2009

Semangat Kembali ke Asal

Saat ini kita berada di alam fisik. Hal ini bisa kita pahami sebab diri kita dan lingkungan kita berada bisa kita amati dan rasakan menggunakan indera kita. Bahkan udara yg sulit dipegang pun dapat kita rasakan keberadaannya ketika ada angin bertiup maka pohon-pohon ikut bergerak bahkan ketika pesawat terbang di udara itu disebabkan karena adanya interaksi antara pesawat dan udara.

Namun ketahuilan bahwa kita pernah berada di alam ruhani, yaitu ketika ruh kita belum ditiup ke dalam janin di dalam rahim ibu kita. Ketika itu kita masih di alam ruhani.

Ada satu peristiwa penting yang terjadi di alam ruhani. Yaitu perjanjian yg ditulis sangat indah di dalam QS 7:172 yaitu ketika semua anak-anak Adam dikumpulkan lalu Allah Swt bertanya kepada mereka, “Bukankan Aku ini Tuhanmu?” maka dijawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.

Perjanjian tersebut mengikat kita semua sebab kalau tidak mengikat namanya bukan perjanjian. Contohnya ikatan suami istri, itu juga mengikat sehingga memiliki berbagai konsekuensi. Bahkan perjanjian yg kecil2 misalnya kita menjanjikan pada anak kita kalau naik kelas akan dibelikan sepeda, itu juga mengikat.

Kembali pada perjanjian ruhani tadi, ikatan yang terjadi memiliki implikasi adanya keinginan untuk kembali kepada Tuhan. Dalam khasanah sufi Jawa, Tuhan disebut sebagai “sangkan paraning dumadi”, sangkan = asal, paran = tujuan, dumadi = dumados = kehidupan. Sedangkan dalam Islam ada ayat Innalillahi wa Innailaihiraji’un yang berarti bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.

Agar dapat kembali ke asal harus tahu jalan dan caranya. Jika tidak mengetahuinya namanya tersesat. Sangat tidak enak bagi orang yg tersesat.

Ibarat rumah, walaupun kurang bagus keadaan rumah kita, tapi kita akan merasa tenang di dalamnya. Ketika kita tersesat tidak dapat kembali ke rumah maka hati kita menjadi gusar meskipun kita ditampung di rumah mewah.

Agar kita tidak tersesat secara ruhani maka kita harus banyak mengingat Allah Sawt. Disebutkan dalam QS 13:28 “ Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Dalam mengingat Allah ditekankan pada saat kita mejalankan ibadah. Tapi seyogyanya bukan hanya itu, kita juga sebaiknya mengingat Allah kapanpun dan di manapun. Ada satu pujian bagi orang2 yang mengingat Allah dalam berbagai keadaan sebagai Ulul Albab yaitu orang2 yang memiliki pikiran mendalam QS 3:191.

Yogya, 23 Pebruari 2009
Ardi Cahyono

Jumat, 20 Februari 2009

Teknik Berbicara di Muka Umum

Saya bukan orator yg baik tapi saya sering bicara di depan mahasiswa dan jamaah Magrib di Masjid saya karena saya seorang Dosen dan Penceramah.

Saya merasakan pentingnya kemampuan berbicara di depan banyak orang harus dimiliki oleh para lulusan STTA. Sebab sebagai seorrang sarjana tidak bisa tidak anda pasti akan berbicara di depan orang banyak, kecuali anda tidak ingin maju dan sukses.

Padahal kemampuan ini tidak bisa simsalabim langsung bisa tapi harus dilatih.

Pengalaman saya ketika berlatih bicara, saya disuruh memimpin rapat mahasiswa. Otak sudah memerintahkan ngomong tapi mulut tidak mau ngomong.. sampe mau nangis, brengseknya teman2 malah ngetawain saya.

Tapi pengalaman pahit itu tidak menyurutkan saya. Saya malah tertantang untuk belajar agar bisa ngomong di depan banyak orang. Dan akhirnya saya bisa memimpin rapat.

Pengalaman yg juga menegangkan ketika oleh senior di organisasi, saya disuruh menggantikan mengisi training. Saya balikin ke dia, kamu nyuruh saya, ente harus mengajari saya sampe bisa. Akhirnya malam itu juga saya diajari sampe bisa karena trainingnya besok paginya.

Itupun tidak cukup. Ketika saya ujian Skripsi.. perut saya langsung mules2 mau buang air… alias mencret. Ternyata menghadapi para dosen penguji di sidang S1 beda dengan memimpin rapat. Ternyata lebih ngeri lagi. Tapi karena sudah biasa memimpin rapat, ketika sidang memang gemetaran tapi ketika sudah mulai ngomong kira2 2 kalimat hati sudah mulai tenang dan bisa mengontrol keadaan.

Ketika ujian tesis S2 begitu juga. Perut mual2 mau mencret. Gile.. menghadapi muka2 Profesor dan Doktor yg akan menguji saya perasaan jadi ngeri jugak. Tapi keadaan segera bisa saya kendalikan ketika saya sudah mulai bicara beberapa kata.

Kengerian demi kengerian itu saya alami dan akhirnya membuat saya berani bicara di forum seminar Seminar Nasional sebagai pemakalah, Penceramah di masjid, presentasi di pekerjaan, menjadi moderator seminar, dll.

Dan pesan saya untuk mahasiswa jangan takut untuk maju sebab nanti keuntungan juga milik kalian sendiri. Ada forum UKM, HMJ, BEM, AES, dll bisa anda manfaatkan untuk menempa diri anda.

Yogyakarta, 20 Pebruari 2009

Ardi Cahyono

Kamis, 12 Februari 2009

Animated Piston Engine

Animasi piston engine 4 tak

http://www.animatedengines.com/otto.shtml

http://en.wikipedia.org/wiki/Internal_combustion_engine

Animasi piston engine 2 tak

http://www.animatedengines.com/twostroke.shtml

Kamis, 05 Februari 2009

Kisi-kisi Ujian

Saya ini merasa aneh ketika menjelang ujian, para mahasiswa di STTA selalu minta kisi-kisi soal ujian. Padahal saya dulu tidak pernah tahu hal tersebut baik waktu kuliah S1 maupun S2. Pada saat itu, pokoknya menjelang ujian ya mempelajari materi yang telah diberikan dosen.
Bahkan saya dulu agak curang. Di perpustakaan PN ITB, buku advanced engineering mathematics karangan Erwin-Kreyszig hanya ada 2 kalau gak salah. Aturan di perpustakaan jika terlambat mengembalikan buku kena denda. Waktu itu saya hitung, kalau beli buku terlalu mahal waktu itu 80rebu, kalau saya kembalikan nanti dipinjam yg laen sehingga saya tidak bisa mempelajarinya. Akhirnya saya putuskan untuk meminjamnya samapi Ujian walaupun kena denda sampai 15rebu, waktu itu denda per hari 200 rupiah. Lumayan lah, waktu itu nilai ujian dapat tertinggi.
Kembali ke kisi-kisi ujian. Mungkin mulai sekarang, saya tidak akan memberikan kisi-kisi ujian lagi.
Saya pernah dapat cerita dan kalau tidak percaya silakan dicoba sendiri. Kupu2 yg keluar dari kepompong, jika dibantu oleh manusia untuk keluar dari kepompong, dia tidak akan bisa terbang dan selanjutnya mati. Sedangkan yg keluar sendiri tanpa bantuan manusia dia dapat terbang dan hidup normal. Kenapa demikian, sebab ada syaraf yg harus diaktifkan di punggungnya yg syaraf tersebut dapat aktif dengan cara mengeluarkan tenaga yg cukup besar ketika calon kupu tersebut membuka kepompongnya. Jika syaraf tersebut sudah aktif, maka kupu2 dapat terbang dan hidup normal.
Kisi-kisi ujian menurut saya dapat membunuh mahasiswa sama dengan kupu2 yg dibantu keluar dari kepompong.
Hal tersebut juga pernah saya coba pada anak saya yg sekolah kelas 3 SD. Anak saya sedang belajar menghitung Keliling persegi panjang. dimana, K=p+p+l+l
K=keliling, p=panjang, l=lebar.
Suatu saat yg diketahui K dan p sedangkan yg ditanya adalah l. Saya pengen membantu anak saya sehingga saya beri rumus, l=(K-2p)/2, kemudian jika yg diketahu K dan l, maka rumusnya p=(K-2l)/2. Mula2 anak saya bisa menghitung, esok harinya saya tanya dia sudah tidak tahu apa2 sama sekali. Rumus2 tersebut malah membunuh kreatifitas anak saya. Sekarang ketika memecahkan soal2 tersebut, saya biarkan anak saya mencari cara sendiri untuk menjawabnya. Saya hanya mengawasi saja, kalau jawabannya benar saya katakan benar, kalau masih salah saya suruh mencari jawabannya sampai ketemu. Sekarang dia sudah bisa.