Selasa, 27 Januari 2009

Jualan Sendal Jepit

Coba anda yg masih bisa berpikir waras. Pilih yang mana?

Misalkan anda seorang sarjana Teknik Penerbangan kemudian bekerja di salah satu Maskapai Penerbangan dengan gaji Rp5jt per bulan dengan seorang penjual sendal jepit dengan keuntungan Rp3jt per hari.

Saya yakin, kemungkinan besar banyak yang pengen jadi penjual sendal jepit karena penghasilannya sekitar 15xseorang sarjana Teknik Penerbangan. Tapi jangan salah, saya kira tetap ada yang memilih menjadi seorang tukang insinyur yang bekerja di Pabrik / Perusahaan.

Mungkin bekerja di pabrik lebih bergengsi, intelek, dan lain sebagainya.

Tapi, menurut saya, hidup ini harus realistis. Menjadi tukang jualan sendal jepit jauh lebih realistis daripada tukang atau kuli di pabrik.

Mudah-mudahan, UKM Kecerdasan Otak akan segera lahir di STTA. Salah satu materi yang akan diasah adalah ketajaman intuisi bisnis. Kita tunggu tanggal mainnya.

Selasa, 13 Januari 2009

Cinta di Atas Segala-galanya

Alkisah ada sebuah keluarga miskin terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak. Si sulung adalah anak perempuan yang belum menemukan jodoh sedangkan si bungsu adalah anak laki-laki yang sakit-sakitan.

Suatu saat ada 4 orang kakek yg diyakini dapat mengatasi masalah. Empat kakek tersebut memiliki nama sesuai dengan spesialisasinya, yaitu Cinta, Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur.

Ibu dari keluarga miskin tersebut menginginkan mengundang kakek-kakek tersebut untuk membantu mengatasi segala masalah yang menimpa keluarganya. Ibu tersebut mengundang kakek-kakek tersebut untuk datang ke rumahnya.

Salah seorang kakek bertanya pada ibu tadi, “Apakah suamimu sudah mengetahui rencanamu itu?”. “Belum”, jawab ibu,

“Kalau begitu kamu minta ijin dulu pada suamimu”, lanjut kakek.

Selanjutnya ibu tadi meminta ijin pada suaminya dan suaminya menyetujui rencana tersebut. Kemudian sang ibu kembali menemui sang kakek untuk mengundang mereka.

Perwakilan kakek berkata, “Kalian hanya bisa mengundang salah satu saja dari kami itu sudah aturan kami, silahkan anda rundingkan dengan keluargamu”.

Kemudian keluarga tadi berunding untuk memutuskan siapa yang diundang. Sang ayah usul untuk mengundang Kekayaan agar keluarga tersebut tidak jatuh miskin. Ibu ingin mengundang Kesehatan agar anak sulungnya tidak sakit-sakitan. Ketika hal tersebut diutarakan pada si bungsu, Bungsu mengusulkan mengundang Cinta agar kakaknya segera dapat berjodoh. Akhirnya keluarga tersebut menemukan kata sepakat untuk mengundang Cinta.

Selanjutnya undangan pada Cinta telah disampaikan kepada keempat kakek tersebut. Selanjutnya keluarga tersebut sudah menyiapkan diri untuk menyambut Cinta.

Pada hari yang ditentukan, keempat kakek tersebut datang semuanya. Kata perwakilan kakek, “Karena kalian mengundang Cinta, maka kami semua juga harus datang”. Dan singkat cerita akhirnya keluarga tersebut diberi Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur di bawah naungan Cinta Kasih.

Cerita ini sebenarnya memberikan pelajaran pada kita bahwa Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur tidak banyak bermanfaat tanpa Cinta kasih. Namun Cinta kasih yang tumbuh subur dalam satu keluarga akan dapat memacu tumbuhnya Kesehatan, Panjang Umur, dan Kekayaan.

Kisah ini saya ambil dari cerita China yg saya kutip dari buku “Rahasia Kecerdasan Otak”, karya Shifu Yonathan Purnomo pendiri perguruan Shuang Guan Qi Xia Internasional.

Minggu, 04 Januari 2009