Selasa, 13 Januari 2009

Cinta di Atas Segala-galanya

Alkisah ada sebuah keluarga miskin terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak. Si sulung adalah anak perempuan yang belum menemukan jodoh sedangkan si bungsu adalah anak laki-laki yang sakit-sakitan.

Suatu saat ada 4 orang kakek yg diyakini dapat mengatasi masalah. Empat kakek tersebut memiliki nama sesuai dengan spesialisasinya, yaitu Cinta, Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur.

Ibu dari keluarga miskin tersebut menginginkan mengundang kakek-kakek tersebut untuk membantu mengatasi segala masalah yang menimpa keluarganya. Ibu tersebut mengundang kakek-kakek tersebut untuk datang ke rumahnya.

Salah seorang kakek bertanya pada ibu tadi, “Apakah suamimu sudah mengetahui rencanamu itu?”. “Belum”, jawab ibu,

“Kalau begitu kamu minta ijin dulu pada suamimu”, lanjut kakek.

Selanjutnya ibu tadi meminta ijin pada suaminya dan suaminya menyetujui rencana tersebut. Kemudian sang ibu kembali menemui sang kakek untuk mengundang mereka.

Perwakilan kakek berkata, “Kalian hanya bisa mengundang salah satu saja dari kami itu sudah aturan kami, silahkan anda rundingkan dengan keluargamu”.

Kemudian keluarga tadi berunding untuk memutuskan siapa yang diundang. Sang ayah usul untuk mengundang Kekayaan agar keluarga tersebut tidak jatuh miskin. Ibu ingin mengundang Kesehatan agar anak sulungnya tidak sakit-sakitan. Ketika hal tersebut diutarakan pada si bungsu, Bungsu mengusulkan mengundang Cinta agar kakaknya segera dapat berjodoh. Akhirnya keluarga tersebut menemukan kata sepakat untuk mengundang Cinta.

Selanjutnya undangan pada Cinta telah disampaikan kepada keempat kakek tersebut. Selanjutnya keluarga tersebut sudah menyiapkan diri untuk menyambut Cinta.

Pada hari yang ditentukan, keempat kakek tersebut datang semuanya. Kata perwakilan kakek, “Karena kalian mengundang Cinta, maka kami semua juga harus datang”. Dan singkat cerita akhirnya keluarga tersebut diberi Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur di bawah naungan Cinta Kasih.

Cerita ini sebenarnya memberikan pelajaran pada kita bahwa Kekayaan, Kesehatan, dan Panjang Umur tidak banyak bermanfaat tanpa Cinta kasih. Namun Cinta kasih yang tumbuh subur dalam satu keluarga akan dapat memacu tumbuhnya Kesehatan, Panjang Umur, dan Kekayaan.

Kisah ini saya ambil dari cerita China yg saya kutip dari buku “Rahasia Kecerdasan Otak”, karya Shifu Yonathan Purnomo pendiri perguruan Shuang Guan Qi Xia Internasional.

2 komentar:

dws mengatakan...

Melankolis euy :-)
Dengan cinta segala-galanya beres, kekayaan datang, sehat wal afiat dan panjang umur.
Kenyataannya kan ngga begitu .....

Dalam pepatah Jepang, "Ten wa futatsu ataezu," Langit tidak memberimu 2 hal.

Berarti dewanya orang Jepang rada pelit dong, dibanding dewanya orang Cina :)

Ardi Cahyono mengatakan...

Klo filsafat China mirip sekali dgn Filsafat Jawa. China, "Dibalik senyuman ada pisau".

Jawa, pisaunya diganti dgn keris.. sami mawon pendendam yah