Seorang pemuda yang baru diterima bekerja di pabrik paku keling, merasa lesu dan tidak bersemangat. Tugas yang diterimanya dirasa sangat berat yaitu membuat 20.000 paku keling dalam sehari. Setelah seminggu bekerja dia merasa tidak tahan kemudian menghadap pimpinannya untuk minta ijin berhenti.
“Saya tidak sanggup lagi bekerja di sini, tugas saya terlalu berat”, kata pemuda itu.
“Bagaimana kalau 1 paku keling saja dalam 1 detik”, pimpinannya menawar.
“Oke, saya akan mencobanya”, kata pemuda itu tertantang.
Ternyata setelah seminggu berjalan, pemuda tersebut tetap bersemangat dan tidak nampak akan mengundurkan diri dari perusahaan paku keling tersebut. Padahal pilihan kedua sebenarnya lebih berat, 1 paku keling dalam 1 detik artinya 25.200 paku keling dalam sehari, kalau misalnya sehari ada 7 jam kerja. Tapi pekerjaan tersebut tetap dinilai ringan sebab yang dibayangkan adalah angka 1, bukan angka 20.000.
Seorang ahli bisnis bisa memanfatkan angka-angka untuk memotivasi anak buahnya, bahkan bisa juga untuk menghancurkan seseorang.
Kalau hendak menggapai tujuan yang besar, gunakan sasaran antara yang kecil-kecil agar semangat tidak terkikis atau bahasa Jawanya “awang-awangen”.
(Dari 36 Kebijaksanaan SGQX)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar